Arab Saudi Tangkap Wartawan dan Kritikus
Jakarta (KW-News). Pemerintah Arab Saudi harus segera membebaskan Saleh al-Shehi dari tahanan dan berhenti menangkap wartawan...

http://www.keretawaktu.com/2018/01/arab-saudi-tangkap-wartawan-dan-kritikus.html

Menurut
kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi dan laporan berita yang
semuanya mengutip laporan aktivis Saudi mengenai media sosial
menyayangkan langkah Saudi tersebut. "Meskipun ada janji
reformasi dan moderasi dari kepemimpinan Arab Saudi yang baru muncul,
jelas bahwa penangkapan Saleh al-Shehi adalah penindasan," kata
koordinator program CPJ di Timur Tengah dan Afrika Utara, Sherif
Mansour, dari Washington DC "Pihak berwenang Saudi harus
melepaskan al-Shehi segera, dan pemimpin Saudi harus memastikan bahwa
pers dapat dengan bebas melaporkan semua masalah kepentingan publik.
"
Pihak berwenang tidak mengkonfirmasi penangkapan tersebut atau mengumumkan tuntutan resmi apapun terhadap al-Shehi, menurut laporan berita. CPJ tidak dapat memverifikasi tanggal dan lokasi penangkapan tersebut, dan al-Watan tidak segera menanggapi permintaan email dari CPJ untuk memberikan komentar. Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington, D.C. tidak menanggapi permintaan email dari CPJ untuk memberikan komentar.
Di kolomnya untuk al-Watan, al-Shehi sering melaporkan topik seperti keputusan pengeluaran pemerintah mengenai dorongan anti-korupsi serta kebijakan ekonomi pemerintah dan perlakuan terhadap pekerja ekspatriat. Dalam sebuah penampilan di acara Rotana Channel, Yahalla pada tanggal 8 Desember 2017, al-Shehi merujuk pada lembaga peradilan sebagai salah satu sumber korupsi di kerajaan tersebut.
Pemilik mayoritas media di Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal ditangkap pada 9 November 2017, sebagai bagian dari dorongan anti korupsi yang didorong oleh Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman, menurut laporan berita. Pihak berwenang Saudi menahan setidaknya tujuh wartawan di balik jeruji besi pada 1 Desember 2017, di tengah tindakan keras yang melebar mengenai perbedaan pendapat di kerajaan tersebut.
Pihak berwenang tidak mengkonfirmasi penangkapan tersebut atau mengumumkan tuntutan resmi apapun terhadap al-Shehi, menurut laporan berita. CPJ tidak dapat memverifikasi tanggal dan lokasi penangkapan tersebut, dan al-Watan tidak segera menanggapi permintaan email dari CPJ untuk memberikan komentar. Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington, D.C. tidak menanggapi permintaan email dari CPJ untuk memberikan komentar.
Di kolomnya untuk al-Watan, al-Shehi sering melaporkan topik seperti keputusan pengeluaran pemerintah mengenai dorongan anti-korupsi serta kebijakan ekonomi pemerintah dan perlakuan terhadap pekerja ekspatriat. Dalam sebuah penampilan di acara Rotana Channel, Yahalla pada tanggal 8 Desember 2017, al-Shehi merujuk pada lembaga peradilan sebagai salah satu sumber korupsi di kerajaan tersebut.
Pemilik mayoritas media di Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal ditangkap pada 9 November 2017, sebagai bagian dari dorongan anti korupsi yang didorong oleh Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman, menurut laporan berita. Pihak berwenang Saudi menahan setidaknya tujuh wartawan di balik jeruji besi pada 1 Desember 2017, di tengah tindakan keras yang melebar mengenai perbedaan pendapat di kerajaan tersebut.
Menurut
penelitian CPJ, otoritas
negara tersebut telah menahan sejumlah aktivis dan tokoh masyarakat
sejak September di tengah upaya Putra Mahkota Mohammad bin Salman
untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya.
(CPJ/MH)