Islam di Wilayah Terpencil Amerika

Semenanjung Monterey, kota yang berada di wilayah California terkenal dengan peninggalan sejarah dan wisata pantainya. Kota kecil itu tern...

Semenanjung Monterey, kota yang berada di wilayah California terkenal dengan peninggalan sejarah dan wisata pantainya. Kota kecil itu ternyata juga memiliki penduduk Muslim dan sekaligus komunitas muslim.



Monterey adalah sebuah kota kecil di negara bagian California, AS yang jarak tempuhnya melalui darat sekitar dua jam dari kota San Fransisco. Nama kota ini mungkin masih asing bagi sebagian besar warga Indonesia. Bahkan penulis sendiri baru mengetahui kota tersebut karena program Kuliah Kerja Luar Negeri dari Universitas Pertahanan di kampus Naval Postgraduate School (NPS), universitas milik Angkatan Laut AS yang kebetulan berada di kota tersebut selama dua minggu.

Selama ini penulis lebih mengetahui kota Monterey yang terletak di negara Meksiko ketimbang Monterey yang berada di California. Namun, hal ini kemudian menjadi terasa wajar apabila ada kemiripan nama, hal ini karena secara historis, California dulu merupakan wilayah dari Meksiko sebelum direbut oleh Amerika Serikat dalam Perang AS – Meksiko tahun 1846 – 1848. Hal ini kemudian bisa terlihat dari banyaknya peninggalan kolonial Spanyol seperti gereja Katholik tua di wilayah Carmel, jumlah orang Meksiko di kota ini dan digunakannya bahasa Spanyol sebagai bahasa kedua di kota ini.

Monterey juga merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup populer di negara bagian California. Mereka yang datang ke kota ini, tidak hanya berasal dari Amerika Serikat saja, namun juga dari berbagai wilayah Asia seperti Jepang dan Tiongkok. Jarak yang tidak jauh dari San Fransisco juga membuat kota ini dimasukkan dalam paket wisata San Fransisco. Menurut salah satu warga Indonesia yang kebetulan sedang mengambil program master di NPS, puncak ramai arus wisatawan di Monterey biasanya terjadi ketika musim dingin. Hal ini karena biasanya di beberapa negara bagian di AS pada waktu tersebut sedang dipenuhi salju, sedangkan negara bagian California ini tidak pernah bersalju pada musim dingin. Sehingga, kota ini banyak dikunjungi oleh warga AS yang ingin menghindari salju.

Akan tetapi, walau tidak banyak diketahui oleh publik Indonesia, ternyata di kota ini juga ada beberapa warga Indonesia, yang selain para perwira TNI yang sedang menempuh pendidikan di kampus NPS, juga ada beberapa pekerja Indonesia yang bekerja di restoran-restoran di pinggiran pantai kota tersebut. Selain itu, kota ini juga memiliki sebuah komunitas muslim di dalamnya. Komunitas muslim tersebut terletak di jalan 405 Elm Ave, Seaside, Monterey dan tidak jauh dari kampus NPS.

Muslim Monterey
Di Monterey, nama komunitas yang mewadahi umat Muslim disana adalah Islamic Council of Monterey County, California atau ICCMCA. Komunitas ini sudah berdiri sejak tahun 1965. Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah menjadikan ICCMCA sebagai komunitas Islam yang mampu menyediakan lingkungan pendidikan, sosial dan spiritual bagi umat Islam dengan tugas khusus menyiapkan pemuda muslim di kota Monterey dalam menghadapi tantangan di bidang pendidikan dengan tetap menjaga komitmen mereka terhadap nilai dan ideologi Islam.

Masjid yang juga menjadi tempat ICCMCA sendiri juga unik. Hal ini karena masjid ini dahulunya adalah sebuah gereja komunitas Samoa di Monterey, yang kemudian dibeli oleh komunitas Muslim di sana untuk dijadikan masjid melalui donasi warga. Masjid ini rutin menggelar shalat lima waktu tiap harinya serta kegiatan rutin mingguan diantaranya pembelajaran tajwid pada ahri sabtu antara maghrib dan isya, kajian hadis pada hari Rabu bakda Isya serta kelas penerjemahan Al-Quran pada hari Ahad bakda Isya.
Masjid tersebut memang berbeda dengan kebanyakan masjid di tempat lainnya. Selain karena dulunya adalah sebuah gereja sehingga bentuknya lebih menyerupai gereja ketimbang Masjid, Masjid ini juga hanya memiliki speaker yang hanya bisa didengarkan di dalam masjid, tanpa bisa didengarkan di luar masjid. Selain itu, khutbah Jumat yang disampaikan di masjid ini juga disampaikan dua kali dengan menggunakan dua bahasa yaitu Arab dan Inggris. Hal ini berbeda dengan di Indonesia, dimana khutbah Jumat biasanya disampaikan dengan bahasa utama Indonesia saja.

Masjid ini juga dilengkapi sistem pengamanan modern dan biasanya setelah pelaksanaan salat berjamaah lima waktu, masjid ini akan dikunci oleh imam dengan sistem kode. Akan tetapi, apabila jamaah di masjid tersebut terlambat mengikuti salat berjamaah tetap dapat memasuki masjid tersebut karena biasanya mereka mengetahui kata sandi di sistem pengamanan masjid tersebut. Masjid ini juga biasanya menjamu umat muslim di sana setelah salat Jumat dengan menyediakan roti yang dapat diambil oleh jemaat dengan gratis.

Mengenai situasi umat Islam di Monterey, Imam Abdellah Khidar, salah satu imam di masjid tersebut berpendapat bahwa demografi umat Islam di kota Monterey cukup beragam. Mereka berasal dari berbagai negara seperti Suriah, Pakistan, India, Maroko, Iraq, Indonesia, dan dari Amerika sendiri. Namun, saat ini memang paling banyak berasal dari Pakistan.

Situasi pasca serangan 9/11 memang banyak mengubah pandangan warga Amerika Serikat terhadap umat Islam. Banyak umat Islam yang mendapatkan perlakuan diskriminatif dan masjid yang diserang pasca peristiwa tersebut. Namun, imam Khidar mengungkapkan bahwa sejauh ini, ia belum menemukan perlakuan diskriminatif terhadap umat Islam di Monterey. Bahkan ia menyebut warga Monterey sebagai komunitas yang luar biasa. Khidar juga menambahkan bahwa cukup banyak warga Monterey yang mendatanginya untuk sekedar bertanya tentang Islam, terutama ketika bulan suci Ramadhan.

Akan tetapi, menurut Laode Dedi, warga Indonesia asal Pondok Gede yang sedang bekerja di sana, perlakuan diskrimiantif tersebut terkadang masih ada. Seperti nama orang Islam yang selalu dikaitkan dengan terorisme serta peran dari media baik nasional maupun lokal yang terkadang menyudutkan. Namun, Laode menambahkan, sebagian besar masyarakat Monterey untungnya bersikap jeli dan selektif menerima informasi, sehingga hal tersebut justru memancing banyak warga di Monterey untuk membeli buku-buku mengenai Islam melalui toko online Amazon. Kabarnya Al-Quran menjadi buku best seller di kota tersebut pasca peristiwa 9/11 itu. Hal ini bahkan terkadang membuat beberapa dari mereka justru menjadi memeluk agama Islam.

Pendatang
Menurut beberapa mahasiswa NPS asal Indonesia yang beragama Islam, sejauh ini mereka juga belum pernah menemui masalah serius mengenai keyakinan mereka selama di Monterey. Hubungan antara umat Islam di kota tersebut dengan umat beragama lain berjalan lancar dan baik-baik saja Bahkan, warga disana juga terlihat menghargai setiap umat beragama yang ada di kota Monterey. Hal ini juga bisa dilihat dengan adanya bangunan musalla di kampus NPS yang terletak di belakang kapel. Kendati musalla tersebut masih terdapat banyak kekurangan seperti letaknya yang terpencil, tidak ada petunjuk serta kran kamar mandi yang kadang tidak berjalan dengan baik.

Peristiwa 9/11 memang menjadi berkah dibalik musibah bagi umat Islam di Amerika Serikat, hal ini bisa dilihat dari perkembangan pesat umat Muslim di negara tersebut yang justru meningkat. Akan tetapi, hal ini ternyata tidak berlaku di Monterey, yang menurut Laode kembali, perkembangan umat Islam di kota tersebut tidaklah terlalu pesat. Menurut pengetahuannya dari catatan di komunitas tersebut, dalam lima tahun belakangan, jumlah umat Muslim di kota tersebut hanya bertambah sedikit dan peningkatannya tidak signifikan. Kebanyakan jumlah umat muslim tersebut bertambah karena adanya mahasiswa internasional yang bersekolah di NPS dan DLI (Defense Language Institute) serta situasi pasca 9/11 yang membuat orang tersebut kemudian tertarik mempelajari Islam dan kemudian menjadi pemeluk agama Islam.

Kondisi kerukunan beragama di kota Monterey dapat menjadi gambaran bagi umat Muslim di Indonesia untuk juga bisa menghargai warga minoritas, layaknya Muslim sebagai minoritas diperlakukan di kota Monterey. (Kharizma Ahmada dari Monterey, California, USA)



Baca Juga:

Internasional 8456214288122165011

Posting Komentar

emo-but-icon

Video Berita Haji

Populer

Terbaru

Iklan

item