19.000 Warga Qatar Berebut 1.200 Kuota Haji

Jakarta (KW-News). Begini jadinya jika haji tidak diatur secara berurutan seperti yang dilakukan pemerintah Indonesia. Sebanyak 19.000 warga Qatar yang akan menunaikan haji harus berebut mendapatkan kuota yang tahun ini dibatasi hanya menjadi 1.200 jemaah haji saja. Bahkan, 900 kuota diberikan warga asli Qatar. Sisanya untuk pendatang.

Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi telah mengurangi kuota visa haji yang diberikan kepada negara-negara yang berbeda untuk lebih mengakomodasi jemaah sejak ekspansi besar-besaran Masjidil Haram di Mekah dilakukan, berikut menyusul perluasan Masjid Nabawi di Madinah dengan anggaran US $ 11 milyar yang diperkirakan akan selesai tahun 2016.

Pengurangan kuota haji dari 4.000 jemaah menjadi 1.200 jemaah sejak beberapa tahun ini tentu merugikan sejumlah penyelenggara haji Qatar. Menurut seorang operator haji, Fahd Al Kawari, pimpinan Al Fahd terpaksa harus merger dengan Al Hatem sejak tahun lalu. Setidaknya dua operator haji yang tidak beroperasi karena terbatasnya jumlah pelanggan. Kini hanya ada 9 operator haji dari 30 operator yang ada yang masih bisa beroperasi.

Penurunan haji visa akibatnya mendongkrak tarip haji antara 3.296 USD hingga 10.165 USD. Bandingkan dengan tarip kita yang rata-rata masih di bawah 3.000 USD.

Tiga minggu proses registrasi online untuk mengajukan haji ditutup pada hari Selasa, 2 Juni mendatang. Hasil imbang acak akan diselenggarakan dalam beberapa hari ke depan untuk memilih pemohon yang disetujui, yang akan mengirim notifikasi melaui SMS oleh Departemen Urusan Haji dan Umrah Qatar. Pemohon dapat menindaklanjuti aplikasi visa mereka secara online. Departemen Urusan Haji dan Umrah juga memiliki 132 hotline untuk menjawab bertanya tentang haji. (MH/DohaNews)