Barang Palsu Israel Banjiri Arab Saudi

Al-Zamil Jakarta (KW-News). Tak ada hubungan diplomatik bukan berarti tak bisa dimasuki barang Israel. Kini, pemerintah Arab Saudi disib...

Al-Zamil
Jakarta (KW-News). Tak ada hubungan diplomatik bukan berarti tak bisa dimasuki barang Israel. Kini, pemerintah Arab Saudi disibukkan dengan membanjirnya barang palsu buangan Israel dan Iran yang masuk melalui pintu negara mana saja.



Produk ini dimasukkan oleh rumpun mafia perdagangan yang setidaknya telah menguras miliaran dolar yang dibuang warga Arab Saudi dan pendatang. Demikian dijelaskan Abdul Rahman Al-Zamil, pimpinan Kamar Dagang Arab Saudi (CSC) yang juga mantan Menteri Perdagangan Saudi.
Al-Zamil mendesak kerjasama warga Saudi dan ekspatriat untuk mencegah produk tersebut masuk pasar. "Anda dapat melihat produk tersebut di mana-mana dan sebagian besar produk ini berasal dari Israel dan Iran dengan dukungan dari mafia," kata Al-Zamil kepada harian Arab News edisi Selasa, 6 Mei hari ini.
Dia mendesak ekspatriat untuk berhati-hati dari produk tersebut. "Konsumen bodoh membeli produk ini."
Al-Zamil, seorang pengusaha terkemuka dan mantan wakil menteri perdagangan ini memuji para pejabat di Departemen Perdagangan dan Industri yang sigap memeriksa pasar. Dia menyarankan agar masyarakat menginformasikan jika mereka menemukan produk palsu tersebut.
"Kementerian saja tidak akan dapat memecahkan masalah ini," kata kepala CSC ini seraya menambahkan bahwa produk palsu tersebut dipasarkan bahkan hingga di Amerika Serikat. "Mereka menyelundupkan barang-barang ke negara-negara seperti obat-obatan," katanya.
"Kita dapat mengatakan Israel adalah sumber utama dari produk standar seperti itu," kata Al-Zamil, yang menambahkan bahwa mafia Israel menjual produk seperti itu di Mesir, Yordania dan Suriah. Wilayah bebas Jabal Ali juga digunakan untuk re-ekspor produk palsu untuk Kerajaan Arab Saudi, katanya. "Kita bisa menyingkirkan produk ini hanya melalui kewaspadaan pejabat kementerian dan kesadaran masyarakat."
Al-Zamil, yang juga ketua Kamar Dagang dan Industri Riyadh, mengatakan perusahaan-perusahaan asing yang terlibat dalam praktek korupsi tidak akan bisa tinggal lama di Saudi, karena mereka akan dikenakan hukuman baik cepat atau lambat.
"Saya merasa lega menyaksikan sikap masyarakat yang keras terhadap korupsi," katanya. (MH)

Baca Juga:

Internasional 8993799592597382809

Posting Komentar

emo-but-icon

Video Berita Haji

Populer

Terbaru

Iklan

item