Pedagang Jangan Serakah Agar Berkah

Mufti Besar Arab Saudi

Jakarta (KW-News). Mufti Besar Kerajaan Arab Saudi Sheikh Abdul Aziz Al-Asheikh meminta para pedagang tidak menjadi serakah dengan mengambil keuntungan sampai melebihi 100 persen.
Hal ini dikemkukakan ASheikh dalam khotbah Jumat di Masjid Imam Turki bin Abdulaziz di Riyadh, Jumat, 25 Januari kemarin lalu. Ia meminta semua pedagang menjauhkan diri dari penipuan, kecurangan atau manipulasi harga. Menurutnya, syariah (hukum Islam) melarang perilaku tersebut. Beberapa pedagang sengaja mengimpor barang berkualitas rendah dan kemudian menjualnya dengan marjin keuntungan yang tinggi tanpa takut akan Tuhan.



Mufti besar mendesak pedagang untuk jujur ​​dalam hubungan mereka dengan pembeli. Ia juga meminta para pedagang memberi nama toko-toko dan kios mereka dalam bahasa Arab demi menjaga bahasa asli Al-Quran.
Dia menyatakan kekhawatiran mengenai jumlah restoran cepat saji menjamur di Arab Saudi. Untuk mencegah masalah kesehatan, restoran ini memerlukan pengawasan, terutama bahan makanan yang mereka gunakan.
Dia mengatakan bahwa beberapa penyakit yang muncul dari waktu ke waktu di Arab Saudi mungkin akibat dari makanan tersebut. "Jual makanan kadaluarsa dilarang oleh Syariah, tapi masih kita baca di media tentang deteksi daging kadaluarsa dan produk makanan lainnya," tambahnya.
Penipuan bukan merupakan atribut dari seorang Muslim, mufti besar mengatakan, mengutip Nabi (saw): "Barangsiapa menipu maka dia bukan salah satu dari kelompok kami."
Mufti besar meminta pedagang untuk jujur ​​dalam berurusan dengan konsumen. "Kedua belah pihak dalam transaksi bisnis memiliki hak untuk membatalkan begitu lama karena mereka belum berpisah. Jika mereka berbicara kebenaran dan membuat semuanya jelas mereka akan diberkati dalam transaksi mereka. Tetapi jika mereka berdusta dan menyembunyikan sesuatu, maka berkah transaksi mereka akan dihapuskan, " katanya, mengutip sabda Rasulullah SAW. (MH/ArabNews)