Pangeran-Pangeran Arab Saudi

http://www.keretawaktu.com/2012/07/pangeran-pangeran-arab-saudi.html
Jakarta (KW-News). Hari Kamis, 19 Juli lalu, Raja Abdullah menguumkan bahwa Pangeran Muqrin, saudara termuda raja, yang selama ini menjabat sebagai kepala intelijen negara ditarik menjadi penasehat raja. Pengganti Muqrin adalah Pangeran Bandar bin Sultan, anak almarhum mantan Putera Mahkota yang wafat bulan Oktober tahun lalu yang sebelumnya pernah menjabat Duta Besar Arab Saudi di AS.
Bagi masyarakat Arab Saudi berita ini memang tak begitu mengagetkan. Sebab, ada semacam 'regenerasi' di Arab Saudi sejak meninggalnya Putera Mahkota Pangeran Nayef bin Abdul Aziz.
Memang, tak ada yang memperkirakan jika dalam delapan bulan terakhir ini Arab Saudi kehilangan dua putera mahkota kerajaan itu. Oktober 2011 lalu Putera Mahkota Pangeran Sultan wafat karena sakit yang berkepanjangan. Kemudian, Sabtu, 16 Juni lalu, Putera Mahkota Pangeran Nayef wafat di Swiss dalam usia 77 tahun. Jenazahnya disalatkan di Masjidil Haram Mekah Ahad, 17 Juni malam dan dimakamkan di Mekah.
Raja Abdullah segera mengumumkan penggantinya. Terhitung sejak Senin, 18 Juni, Pangeran Salman yang selama ini dikenal sebagai gubernur Riyadh selama 48 tahun menduduki kursi itu dan sekaligus menteri pertahanan. Salman adalah anak ke 25 Raja Abdul Aziz pendiri Dinasti Saud. Sejak Sultan wafat, jabatan menteri pertahanan diserahkan kepada Salman.
Seperti diketahui, beberapa jabatan strategis, seperti menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, dan semua gubernur masih dipegang para pangeran. Hanya, untuk jabatan menteri baru lapis pertama Dinasti Saud yang pegang, selain Menteri Luar Negeri Saud Al-Faisal. Ia adalah anak Raja Faisal.
Para pangeran lapis pertama Dinasti Saudi sebenarnya tinggal bisa dihitung dengan jari. Sebuah sumber menyatakan tinggal 15. Naiknya Salman yang telah berusia 77 tahun dan pernah operasi jantung serta mengalami stroke itu, juga dianggap mengkhawatirkan. Hampir semua pangeran lapis pertama telah berusia di atas 70 tahun. Muqrin, mantan gubernur Madinah dan anak termuda, yang lahir tahun 1943 yang usianya kini sudah 69 tahun.
Sementara jabatan menteri dalam negeri dan sekaligus Ketua Komisi Perhajian Tertinggi Arab Saudi yang ditinggalkan Nayef kemudian dipercayakan kepada Pangeran Ahmad bin Abdul Aziz, yang usianya juga diatas 70 tahun juga. Jabatan gubernur Riyadh diserahkan kepada Pangeran Sattam bin Abdul Aziz yang usianya juga di atas 70 tahun.
Disamping sang raja yang telah berusia 88 tahun, sejumlah pangeran lapis pertama yang berhak menjadi raja penerus Saudi juga sudah terbilang tua-tua. Bahkan generasi kedua Saudi sendiri juga sudah banyak yang telah bersusia di atas 60 dan 70 tahun.
Siapakah sebenarnya Pangeran Salman? Penunjukkan Pangeran Salman sudah diperkirakan sebelumnya karena pertimbangan senioritas. Pangeran Salman memang dikenal cukup konservatif dan menolak segala bentuk reformasi serta perubahan. Dalam email yang dikirim Kedutaan Besar Amerika Serikat di Riyadh kepada Kementerian Luar Negeri AS pada tahun 2007 yang dibocorkan Wikileaks menyebut Salman sebagai tokoh penentang demokrasi dan kebebasan. Bagi Salman, dua hal ini tidak tepat diterapkan di Arab Saudi. Karena itu, Salman menentukan batasan ketat bagi kubu konservatif khususnya terhadap reformasi budaya dan sosial. Tapi, ia sosok yang diterima Gedung Putih karena memiliki hubungan khusus.
Robert Jordan, mantan duta besar AS untuk Arab Saudi di tahun 2001-2003 menyebut Pangeran Salman termasuk salah satu anggota keluarga Saud yang memiliki kapasitas memimpin negara ini meskipun ia terhitung sosok yang mempertahankan tradisi konservatif.
Salman pernah ditunjuk sebagai menteri perminyakan Arab Saudi, sebelum menjadi menteri pertahanan. Departemen ini sejak beberapa tahun lalu bertanggung jawab membeli persenjataan bagi Arab Saudi dari berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. Setelah memangku jabatan menteri perminyakan dan energi, Pangeran Salman langsung melakukan perjalanan keliling menemui sejumlah pemimpin Barat termasuk, Perdana Menteri Inggris, David Cameron dan Presiden AS, Barack Obama.
Salman harus diakui sebagai salah satu pribadi paling berpengaruh di keluarga Saud. Ketika Raja Abdullah melakukan reformasi semu, ia langsung memperingatkan bahwa reformasi ini harus dilakukan sangat perlahan untuk menghindari kemarahan kubu konservatif Arab Saudi.
Sejak 5 November 2011, Salman ditunjuk sebagai menteri pertahanan. Salman juga dikenal sebagai ahli lobbi dan bisa menengahi perselisihan di kalangan pangeran yang jumlahnya mencapai 12.000 orang itu.
Salman menikah dengan anak pamannya dari ibu, Sultana bint Turki al Sudairi. Sultana wafat Juli 2011 dalam usia 71 tahun dan meninggalkan lima anak laki-laki dan seorang puteri. Dengan menikahi Sarah bint Faisal al Sabayil ia me miliki seorang anak, Saud. Dari istri bernama Fahda bint Falah bin Sultan al Hithalayn ia dikaruniai enam orang anak. Abdulaziz bin Salman, diangkat sebagai deputi menteri perminyakan. Anaknya yang lain Muhammad diangkat sebagai deputi Menteri Pertahanan.
Pangeran Ahmad lahir tahun 1941. Dia anak terakhir perkawinan Raja Abdul Aziz dengan Hassa Assudairi. Ketika Abbdul Aziz wafat tahun 1953, Ahmad masih berusia 11 tahun. Ia kemudian tumbuh dengan didikan saudara-saudaranya terutama yang paling membekas adalah pengaruh Pangeran Fahd yang kemudian menjadi raja.
Ahmad lulusan Redlands College, USA, ini sejak tahun 1971 oleh Raja Faisal dipercaya sebagai deputi gubernur Mekah. Tahun 1975, Raja Fahd mengangkatnya sebagai deputi menteri dalam negeri dengan tugas khusus kordinasi dalam negeri. Sejak peristiwa pemberontakan Juhaiman Al-Otaibi atas Masjidil Haram tahun 1979, Ahmad langsung ditunjuk sebagai komandan pasukan keamanan khusus, termasuk mengatasi gejolak warga Syiah Saudi di Al Hasa imbas dari revolusi Iran.
Pengamat Arab Saudi Nawaf E. Obaid pada tahun 2002 telah meramalkan pangeran bintang Arab Saudi yang bakal cemerlang: Raja Abdullah, Salman dan Ahmad.
Ahmad memiliki dua istri dan 12 orang anak. Anak tertua, Abdulaziz (lahir 1963) kini menjabat sebagai Sekjen Arab Ophthalmology. Anaknya yang lain, Nayef, menyandang gelar Ph. D dari Universitas Cambridge, Inggris dan berpangkat kolonel pada angkatan bersenjata Arab Saudi yang bertanggungjawab pada perencanaan strategis.
Raja Abdullah juga bukan dari ibu klan Sudairi. Abdullah yang lahir 1 Agustus 1924 itu lahir dari Puteri Fahda Al-'Ashi Asy-Syuraim dari suku Shammar yang tinggal di perbatasan dengan Irak. Ia menjadi anak dengan urutan kesepuluh dengan hitungan usia. Keturunan yang berbeda inilah yang membuat laki-laki yang memiliki ketinggaian 180 cm itu terbedakan dengan keturunan Sudairi yang termanjakan.
Abdullah berani berbeda. Ia meniru ayahnya mengawini wanita dari suku Shammar. Abdullah tercatat memiliki 30 istri, di antaranya adik ipar Rifaat al-Assad (saudara Hafez Assad, mantan presiden Suriah) dan wanita jelita asal Pakistan. Abdullah memiliki 55 orang anak. Anak terkecil Abdullah lahir tahun 2003 saat Abdullah sudah berusia 79 tahun.
Mishal, anak Abdullah menjabat gubernur Najran. Abdul Aziz tercatat sebagai deputi menteri luar negeri. Puterinya, Adila, dinikahi Faisal bin Abdullah yang sejak tahun 2009 diangkat sebagai menteri pendidikan. Adila adalah wanita yang gigih memperjuangkan wanita boleh mengemudi di Saudi. Sahab (lahir tahun 1993) menikah dengan anak laki-laki penguasa Bahrain Shaikh Khalid bin Hamad bin Isa Al Khalifa, yang pestanya diselenggarakan pada 6 Juni 2011.
Forbes memperkirakan kekayaan Raja Abdullah mencapai 21 Miliar USD dan memasukkan sebagai salah satu tokoh terkaya dunia. Raja Abdullah juga termasuk salah satu dari 500 tokoh muslim yang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2009 dan 2010.
Musaid, lahir tahun 1923, anak termudanya Faisal, membunuh Raja Faisal tahun 1975. Mishaal, lahir tahun 1926, mantan menteri pertahanan dan gubernur Mekah dan kini tercatat sebagai konglomerat. Abdul Rahman, lahir tahun 1931, mantan deputi menteri pertahanan dan termasuk keluarga Sudairi. Talal, lahir 1931, menteri portofolio. Badr, lahir 1933, mantan deputi komandan pengawal nasional Saudi. Ia pernah terlibat gerakan pangeran tahun 1958 dan diampuni raja Faisal.
Nawwaf, lahir tahun 1933, penasehat raja Abdullah dan mantan menteri keuangan. Turki, lahir 1934, pebisnis dan pernah menjabat deputi menteri pertahanan. Abdul llah, lahir 1935, mantan penasihat raja dan mantan gubernur Al Jawf.
Mamdouh, lahir 1940, mantan gubernur Tabuk. Sattam, lahir tahun 1941, kini gubernur riyadh. Muqrin, lahir tahun 1945, anak termuda dan mantan gubernur Madinah. Mashhur, lahir 1942. Hazloul, lahir tahun 1941. Disamping itu masih ada tujuh puteri Raja Abdul Aziz yang masih hidup.
Sedangkan generasi cucu yang menonjol antara lain: Muhammed bin Saud (1934) gubernur Al Bahah. Abdallah bin Khalid (1935) ketua Yayasan Raja Khalid. Mohammed bin Faisal (1937), mantan menteri pertanian.Khalid al Faisal (1940) gubernur Mekah. Saud al Faisal (1941) menteri luar terlama di dunia. Faisal bin Bandar (1943) gubernur Qasim. Muhammad bin Saad (1944) deputi gubernur Riyadh. Turki al Faisal (1945) mantan duta besar Arab Saudi di AS.
Saud bin Abdul Mohsin (1947) gubernur Hail. Mishaal bin Saud (1947) mantan gubernur Najran. Turki bin Nasser (1948) kepala Meteorologi & Lingkungan. Khalid bin Sultan (1949) Deputi Menteri Pertahanan. Fahd bin Sultan (1950) gubernur Tabuk. Bandar bin Sultan (1950) duta besar di AS. Muhammad bin Fahd (1951) pebisnis. Mansour bin Mutaib (1952) deputi menteri pembangunan. Mohammed bin Nawwaf (1953) duta besar Arab Saudi di London. Mutaib bin Abdullah (1953) komandan Garda Nasional hingga tahun 2009. Faisal bin Khalid (1954) gubernur Asir. Mishari bin Saud (1954) gubernur Al Bahah sejak 2010 menggantikan abangnya, Muhammed bin Saud.
Al-Waleed bin Talal (1955) konglomerat kelas dunia yang kini telah merambah di bidang media. Saud bin Nayef (1956) mantan duta besar di Spanyol. Sultan ibn Salman (1956) mantan astronaut (1985). Mishaal bin Majid (1957) gubernur Jeddah. Turki bin Sultan (1959) deputi menteri kebudayaan dan informasi. Muhammad bin Nayef (1959) asisten menteri keamanan nasional pada kementerian dalam negeri. Abdulaziz bin Salman (1960) asisten menteri perminyakan. Khaled bin Talal (1962) pebisnis. Abdulaziz bin Abdullah (1963) deputi menteri luar negeri. Abdulaziz bin Ahmad (1963) sekjen Arab Ophthalmology. Faisal bin Salman (1970) ketua Saudi Research and Marketing Group. Turki bin Muqrin (1970) CEO Rabigh Wings Aviation Academy. Abdul Aziz bin Fahd (1973) anak termuda Raja Fahd yang pernah 'berkuasa' saat hidup ayahnya.
Untuk mengatur para pangeran yang pasti tak akan lepas dengan ambisi jabatan dan kekuasaan itu, Salman dianggap piawai dan bisa diterima, apalagi telah menjadi orang nomor dua di negeri petro dolar dengan penduduk asli 18 juta itu. (Musthafa Helmy)
Bagi masyarakat Arab Saudi berita ini memang tak begitu mengagetkan. Sebab, ada semacam 'regenerasi' di Arab Saudi sejak meninggalnya Putera Mahkota Pangeran Nayef bin Abdul Aziz.
Memang, tak ada yang memperkirakan jika dalam delapan bulan terakhir ini Arab Saudi kehilangan dua putera mahkota kerajaan itu. Oktober 2011 lalu Putera Mahkota Pangeran Sultan wafat karena sakit yang berkepanjangan. Kemudian, Sabtu, 16 Juni lalu, Putera Mahkota Pangeran Nayef wafat di Swiss dalam usia 77 tahun. Jenazahnya disalatkan di Masjidil Haram Mekah Ahad, 17 Juni malam dan dimakamkan di Mekah.
Raja Abdullah segera mengumumkan penggantinya. Terhitung sejak Senin, 18 Juni, Pangeran Salman yang selama ini dikenal sebagai gubernur Riyadh selama 48 tahun menduduki kursi itu dan sekaligus menteri pertahanan. Salman adalah anak ke 25 Raja Abdul Aziz pendiri Dinasti Saud. Sejak Sultan wafat, jabatan menteri pertahanan diserahkan kepada Salman.
Seperti diketahui, beberapa jabatan strategis, seperti menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, dan semua gubernur masih dipegang para pangeran. Hanya, untuk jabatan menteri baru lapis pertama Dinasti Saud yang pegang, selain Menteri Luar Negeri Saud Al-Faisal. Ia adalah anak Raja Faisal.
Para pangeran lapis pertama Dinasti Saudi sebenarnya tinggal bisa dihitung dengan jari. Sebuah sumber menyatakan tinggal 15. Naiknya Salman yang telah berusia 77 tahun dan pernah operasi jantung serta mengalami stroke itu, juga dianggap mengkhawatirkan. Hampir semua pangeran lapis pertama telah berusia di atas 70 tahun. Muqrin, mantan gubernur Madinah dan anak termuda, yang lahir tahun 1943 yang usianya kini sudah 69 tahun.
Sementara jabatan menteri dalam negeri dan sekaligus Ketua Komisi Perhajian Tertinggi Arab Saudi yang ditinggalkan Nayef kemudian dipercayakan kepada Pangeran Ahmad bin Abdul Aziz, yang usianya juga diatas 70 tahun juga. Jabatan gubernur Riyadh diserahkan kepada Pangeran Sattam bin Abdul Aziz yang usianya juga di atas 70 tahun.
Disamping sang raja yang telah berusia 88 tahun, sejumlah pangeran lapis pertama yang berhak menjadi raja penerus Saudi juga sudah terbilang tua-tua. Bahkan generasi kedua Saudi sendiri juga sudah banyak yang telah bersusia di atas 60 dan 70 tahun.
Siapakah sebenarnya Pangeran Salman? Penunjukkan Pangeran Salman sudah diperkirakan sebelumnya karena pertimbangan senioritas. Pangeran Salman memang dikenal cukup konservatif dan menolak segala bentuk reformasi serta perubahan. Dalam email yang dikirim Kedutaan Besar Amerika Serikat di Riyadh kepada Kementerian Luar Negeri AS pada tahun 2007 yang dibocorkan Wikileaks menyebut Salman sebagai tokoh penentang demokrasi dan kebebasan. Bagi Salman, dua hal ini tidak tepat diterapkan di Arab Saudi. Karena itu, Salman menentukan batasan ketat bagi kubu konservatif khususnya terhadap reformasi budaya dan sosial. Tapi, ia sosok yang diterima Gedung Putih karena memiliki hubungan khusus.
Robert Jordan, mantan duta besar AS untuk Arab Saudi di tahun 2001-2003 menyebut Pangeran Salman termasuk salah satu anggota keluarga Saud yang memiliki kapasitas memimpin negara ini meskipun ia terhitung sosok yang mempertahankan tradisi konservatif.
Salman pernah ditunjuk sebagai menteri perminyakan Arab Saudi, sebelum menjadi menteri pertahanan. Departemen ini sejak beberapa tahun lalu bertanggung jawab membeli persenjataan bagi Arab Saudi dari berbagai negara termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. Setelah memangku jabatan menteri perminyakan dan energi, Pangeran Salman langsung melakukan perjalanan keliling menemui sejumlah pemimpin Barat termasuk, Perdana Menteri Inggris, David Cameron dan Presiden AS, Barack Obama.
Salman harus diakui sebagai salah satu pribadi paling berpengaruh di keluarga Saud. Ketika Raja Abdullah melakukan reformasi semu, ia langsung memperingatkan bahwa reformasi ini harus dilakukan sangat perlahan untuk menghindari kemarahan kubu konservatif Arab Saudi.
Anak ke 25
Salman adalah putra ke-25 Raja Abdul Aziz, pendiri Arab Saudi. Dia adalah salah seorang dari tujuh saudara kandung yang dikenal sebagai "Tujuh Sudairi". Ibu mereka, almarhumah Hassa bint Ahmad al-Sudairi, merupakan istri Raja Abdul Aziz yang paling berpengaruh. Di antara anggota Tujuh Sudairi lainnya adalah almarhum Raja Fahd, almarhum Putra Mahkota Pangeran Sultan, dan almarhum Putra Mahkota Pangeran Nayef. Salman dipercaya sang ayah sebagai gubernur Riyadh sejak 17 Maret 1954 dalam usia 19 tahun yang kemudian mundur pada tahun 1960. Sejak 4 Februari 1963, Raja Saud mempercayakan jabatan itu kembali. Sejak ia menjadi gubernur, Riyadh dikenal sebagai wilayah yang bersih korupsi. Riyadh nenjadi kota budaya dan wisata. Pada awal tahun 1980an ia paksa semua perwakilan negara pindah ke Riyadh dari Jeddah.Sejak 5 November 2011, Salman ditunjuk sebagai menteri pertahanan. Salman juga dikenal sebagai ahli lobbi dan bisa menengahi perselisihan di kalangan pangeran yang jumlahnya mencapai 12.000 orang itu.
Salman menikah dengan anak pamannya dari ibu, Sultana bint Turki al Sudairi. Sultana wafat Juli 2011 dalam usia 71 tahun dan meninggalkan lima anak laki-laki dan seorang puteri. Dengan menikahi Sarah bint Faisal al Sabayil ia me miliki seorang anak, Saud. Dari istri bernama Fahda bint Falah bin Sultan al Hithalayn ia dikaruniai enam orang anak. Abdulaziz bin Salman, diangkat sebagai deputi menteri perminyakan. Anaknya yang lain Muhammad diangkat sebagai deputi Menteri Pertahanan.
Pangeran Ahmad lahir tahun 1941. Dia anak terakhir perkawinan Raja Abdul Aziz dengan Hassa Assudairi. Ketika Abbdul Aziz wafat tahun 1953, Ahmad masih berusia 11 tahun. Ia kemudian tumbuh dengan didikan saudara-saudaranya terutama yang paling membekas adalah pengaruh Pangeran Fahd yang kemudian menjadi raja.
Ahmad lulusan Redlands College, USA, ini sejak tahun 1971 oleh Raja Faisal dipercaya sebagai deputi gubernur Mekah. Tahun 1975, Raja Fahd mengangkatnya sebagai deputi menteri dalam negeri dengan tugas khusus kordinasi dalam negeri. Sejak peristiwa pemberontakan Juhaiman Al-Otaibi atas Masjidil Haram tahun 1979, Ahmad langsung ditunjuk sebagai komandan pasukan keamanan khusus, termasuk mengatasi gejolak warga Syiah Saudi di Al Hasa imbas dari revolusi Iran.
Pengamat Arab Saudi Nawaf E. Obaid pada tahun 2002 telah meramalkan pangeran bintang Arab Saudi yang bakal cemerlang: Raja Abdullah, Salman dan Ahmad.
Ahmad memiliki dua istri dan 12 orang anak. Anak tertua, Abdulaziz (lahir 1963) kini menjabat sebagai Sekjen Arab Ophthalmology. Anaknya yang lain, Nayef, menyandang gelar Ph. D dari Universitas Cambridge, Inggris dan berpangkat kolonel pada angkatan bersenjata Arab Saudi yang bertanggungjawab pada perencanaan strategis.
Bukan Sudairi
Tak ada yang tahu berapa jumlah anak Raja Abdul Aziz sebenarnya. Sebagian sumber menyebut 45 orang anak dari 22 orang ibu. Meskipun istri yang paling berpengaruh adalah Hassa Assudairi, namun raja-raja penganti Abdul Aziz bukan dari Hassa. Raja Saud yang menjadi penggantikan sang ayah Abdul Aziz sejak tahun 1953, adalah anak dari Wahdah binti Muhammad bin 'Aqab. Sedangkan Raja Faisal adalah anak dari ibu Tarfah binti Abdullah Al AlSheikh. Raja Khalid dari ibu Jawhara bint Musaid Al Saud.Raja Abdullah juga bukan dari ibu klan Sudairi. Abdullah yang lahir 1 Agustus 1924 itu lahir dari Puteri Fahda Al-'Ashi Asy-Syuraim dari suku Shammar yang tinggal di perbatasan dengan Irak. Ia menjadi anak dengan urutan kesepuluh dengan hitungan usia. Keturunan yang berbeda inilah yang membuat laki-laki yang memiliki ketinggaian 180 cm itu terbedakan dengan keturunan Sudairi yang termanjakan.
Abdullah berani berbeda. Ia meniru ayahnya mengawini wanita dari suku Shammar. Abdullah tercatat memiliki 30 istri, di antaranya adik ipar Rifaat al-Assad (saudara Hafez Assad, mantan presiden Suriah) dan wanita jelita asal Pakistan. Abdullah memiliki 55 orang anak. Anak terkecil Abdullah lahir tahun 2003 saat Abdullah sudah berusia 79 tahun.
Mishal, anak Abdullah menjabat gubernur Najran. Abdul Aziz tercatat sebagai deputi menteri luar negeri. Puterinya, Adila, dinikahi Faisal bin Abdullah yang sejak tahun 2009 diangkat sebagai menteri pendidikan. Adila adalah wanita yang gigih memperjuangkan wanita boleh mengemudi di Saudi. Sahab (lahir tahun 1993) menikah dengan anak laki-laki penguasa Bahrain Shaikh Khalid bin Hamad bin Isa Al Khalifa, yang pestanya diselenggarakan pada 6 Juni 2011.
Forbes memperkirakan kekayaan Raja Abdullah mencapai 21 Miliar USD dan memasukkan sebagai salah satu tokoh terkaya dunia. Raja Abdullah juga termasuk salah satu dari 500 tokoh muslim yang paling berpengaruh di dunia pada tahun 2009 dan 2010.
Sisa Anak Abdul Aziz
Arab Saudi bisa disebut sebagai negeri pangeran. Anak-anak Abdul Aziz masih ada 15 orang yang masih hidup. Disamping Abdullah, Salman dan Ahmad, ada nama pangeran Bandar, lahir tahun 1923 yang tak tertarik dengan jabatan duniawi. Ia sangat religius.Musaid, lahir tahun 1923, anak termudanya Faisal, membunuh Raja Faisal tahun 1975. Mishaal, lahir tahun 1926, mantan menteri pertahanan dan gubernur Mekah dan kini tercatat sebagai konglomerat. Abdul Rahman, lahir tahun 1931, mantan deputi menteri pertahanan dan termasuk keluarga Sudairi. Talal, lahir 1931, menteri portofolio. Badr, lahir 1933, mantan deputi komandan pengawal nasional Saudi. Ia pernah terlibat gerakan pangeran tahun 1958 dan diampuni raja Faisal.
Nawwaf, lahir tahun 1933, penasehat raja Abdullah dan mantan menteri keuangan. Turki, lahir 1934, pebisnis dan pernah menjabat deputi menteri pertahanan. Abdul llah, lahir 1935, mantan penasihat raja dan mantan gubernur Al Jawf.
Mamdouh, lahir 1940, mantan gubernur Tabuk. Sattam, lahir tahun 1941, kini gubernur riyadh. Muqrin, lahir tahun 1945, anak termuda dan mantan gubernur Madinah. Mashhur, lahir 1942. Hazloul, lahir tahun 1941. Disamping itu masih ada tujuh puteri Raja Abdul Aziz yang masih hidup.
Sedangkan generasi cucu yang menonjol antara lain: Muhammed bin Saud (1934) gubernur Al Bahah. Abdallah bin Khalid (1935) ketua Yayasan Raja Khalid. Mohammed bin Faisal (1937), mantan menteri pertanian.Khalid al Faisal (1940) gubernur Mekah. Saud al Faisal (1941) menteri luar terlama di dunia. Faisal bin Bandar (1943) gubernur Qasim. Muhammad bin Saad (1944) deputi gubernur Riyadh. Turki al Faisal (1945) mantan duta besar Arab Saudi di AS.
Saud bin Abdul Mohsin (1947) gubernur Hail. Mishaal bin Saud (1947) mantan gubernur Najran. Turki bin Nasser (1948) kepala Meteorologi & Lingkungan. Khalid bin Sultan (1949) Deputi Menteri Pertahanan. Fahd bin Sultan (1950) gubernur Tabuk. Bandar bin Sultan (1950) duta besar di AS. Muhammad bin Fahd (1951) pebisnis. Mansour bin Mutaib (1952) deputi menteri pembangunan. Mohammed bin Nawwaf (1953) duta besar Arab Saudi di London. Mutaib bin Abdullah (1953) komandan Garda Nasional hingga tahun 2009. Faisal bin Khalid (1954) gubernur Asir. Mishari bin Saud (1954) gubernur Al Bahah sejak 2010 menggantikan abangnya, Muhammed bin Saud.
Al-Waleed bin Talal (1955) konglomerat kelas dunia yang kini telah merambah di bidang media. Saud bin Nayef (1956) mantan duta besar di Spanyol. Sultan ibn Salman (1956) mantan astronaut (1985). Mishaal bin Majid (1957) gubernur Jeddah. Turki bin Sultan (1959) deputi menteri kebudayaan dan informasi. Muhammad bin Nayef (1959) asisten menteri keamanan nasional pada kementerian dalam negeri. Abdulaziz bin Salman (1960) asisten menteri perminyakan. Khaled bin Talal (1962) pebisnis. Abdulaziz bin Abdullah (1963) deputi menteri luar negeri. Abdulaziz bin Ahmad (1963) sekjen Arab Ophthalmology. Faisal bin Salman (1970) ketua Saudi Research and Marketing Group. Turki bin Muqrin (1970) CEO Rabigh Wings Aviation Academy. Abdul Aziz bin Fahd (1973) anak termuda Raja Fahd yang pernah 'berkuasa' saat hidup ayahnya.
Untuk mengatur para pangeran yang pasti tak akan lepas dengan ambisi jabatan dan kekuasaan itu, Salman dianggap piawai dan bisa diterima, apalagi telah menjadi orang nomor dua di negeri petro dolar dengan penduduk asli 18 juta itu. (Musthafa Helmy)