Saudi Akan Bangun Kereta Kabel di Mekah

Jakarta (KW). Kerajaan Arab Saudi akan membangun 12 jalur kereta kabel antara area parkir di Kudai, Rusaifa dan Tan'i dengan Masjidil Ha...

Jakarta (KW). Kerajaan Arab Saudi akan membangun 12 jalur kereta kabel antara area parkir di Kudai, Rusaifa dan Tan'i dengan Masjidil Haram (Mekah) sebagai bagian dari upaya memfasilitasi transportasi jermaah dan mengurangi kemacetan lalu lintas.

Adnan Gutub, direktur Pusat Penelitian Ummul Qura di Mekah, menjelaskan pentingnya sistem kereta kabel tersebut. "Ini merupakan sistrem transportasi dukungan dan bukan merupakan alternatif yang sudah ada," katanya, seperti dikutip Arab News wedisi Ahad, 9 Oktober hari ini.

Menurutnya, sistem kereta kabel sesuai dengan geografi Mekah yang dikelilingi sejumlah gunung. "Kereta Kabel adalah sistem ekonomis dan akan memberikan kontribusi untuk mengurangi kemacetan di jalan," katanya.

Gutub mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan  Pusat Manajemen Kemacetan Transportasi Universitas Toronto untuk mengembangkan kereta kabel terbaik untuk Mekah.
Sebuah lokakarya tentang pengembangan transportasi diadakan di Universitas Ummul Qura, mekah pada hari Sabtu kemarin untuk membahas secara rinci dengan partisipasi para ahli Saudi dan asing.

"Akan ada dua baris mobil kabel dari Kudai, empat dari Rusaifa dan enam dari Taneem," kata Aamir Al-Shalabi dari Universitas Toronto, menambahkan bahwa studi sedang dilakukan pada dua teknologi kereta mobil.

Kereta kabel dari Kudai akan memiliki panjang 2,3 km tanpa ada stasiun di tengah. Dua jalur  dari Rusaifa ke Masjidil Haram, satu dengan panjang 3,2 km tanpa setiap stasiun dan lain 3,3 km garis yang sejajar dengan jalan Mekah dengan tiga stasiun.

Tiga kereta kabel direncanakan dari Tan'im, satu dengan panjang 5,1 km tanpa setiap stasiun di tengah, dan baris lain dengan panjang yang sama dengan sebuah stasiun tunggal di Syuhada. Baris ketiga 5,8 km akan dibangun sejajar dengan jalan dengan tiga stasiun.

Membuka acara workshop itu Rektor Universitas Ummul Qura Bakri Assas. Ia menggarisbawahi pengalaman Kerajaan Arab Saudi dalam manajemen kerumunan, terutama selama musim haji. "Jemaah haji tidak bisa dibandingkan dengan jemaat manusia lainnya," katanya.

Ia memuji upaya pemerintah untuk meningkatkan fasilitas bagi jutaan peziarah datang ke Mekah untuk menunaikan Ibadah haji dan Umrah. "Kami bangga atas upaya pemerintah untuk mengembangkan sistem manajemen haji secara umum dan transportasi haji serta manajemen kerumunan pada khususnya," katanya.
Ia menekankan pentingnya mengembangkan sistem transportasi baru dalam terang meningkatnya jumlah peziarah. Menurut sebuah studi, jumlah jemaah haji dan umrah diharapkan mencapai 17 juta pada tahun 2025. (MH)

Baca Juga:

Internasional 1404478314634235503

Posting Komentar

emo-but-icon

Video Berita Haji

Populer

Terbaru

Iklan

item