Pengakuan Adel Batterjee Teman Bin Laden Soal Al-Qaidah
Adel Batterjee saat di Afghanistan Pengusaha Arab Saudi keturunan India Dr Adel Batterjee, yang namanya dihapus dari daftar anggota Al...

http://www.keretawaktu.com/2013/01/adel-batterjee-saat-di-afghanistan.html
![]() |
Adel Batterjee saat di Afghanistan |
Menurut Batterjee, ia mulai berbeda dengan Bin laden setelah Bin laden menerapkan ideologi Takfiri yang mengkafirkan semua di luar kelompok mereka. "Ideologi Takfiri sudah lazim di Peshawar, tetapi tidak meluas. Kami berjuang dengan semua kekuatan kami untuk melawan ideologi itu baik dalam pertemuan kami atau dalam khotbah Jumat kami," katanya.
Menurut Batterjee, alasan untuk perjuangan kami melawan ideologi (Takfiri) adalah bahwa ia tertarik untuk tidak mengalihkan perhatian para pejuang memerangi Rusia dengan doktrin ini. Pada saat itu, Bin Laden tidak mengikuti kredo ini, katanya dalam dalam sebuah wawancara eksklusif dengan dua harian Arab Saudi: Okaz dan Saudi Gazette.
Selama wawancara, Batterjee berbicara tentang usahanya untuk menghapus namanya dari daftar komite, hubungannya dengan Bin Laden, Al-Qaeda dan Taliban serta perjalanan ke Afghanistan, Bosnia dan Sudan. "Kami berpisah ketika Bin Laden ke Pakistan dan dari sana ke Sudan pada tahun 1991. Saya tidak melihat dia setelah itu, " kata Batterjee. "Sejak itu saya sudah tidak memiliki hubungan langsung atau tidak langsung dengan dia."
Aset keuangan Batterjee dan rekening di bank lokal dan asing dibekukan pada tahun 2004 tepat setelah namanya dimasukkan dalam daftar Al-Qaeda oleh komite yang dibentuk oleh Dewan Keamanan PBB setelah peristiwa 11 September. Komite selama inji
Dewan Keamanan menuduhnya bahwa ia melakukan pembiayaan terorisme dan memiliki hubungan dengan Al-Qaeda dan Taliban. Dewan Keamanan menetapkan dirinya dengan kode (40.281.B.IQ) setiap kali file itu dibahas. Namun, berkat Pangeran Muhammad Bin Naif, Menteri Dalam Negeri sekarang, ia dihapus. Pangeran Muhyamad memainkan peran utama dalam menghapusan namanya dari daftar komite yang menyatakan dirinya tak terlibat dengan Al-Qaidah.
Batterjee mengatakan saat namanya muncul di daftar, Pangeran Muhammad, Muhamamd yang kala itu enjabat sebagai Asisten Keamanan Dalam Negeri Menteri Dalam Negeri Arab Saudi, menjanjikan Batterjee dan pengusaha lainnya yang namanya ada dalam daftar komite akan diusahakan dihapus dengan segala upaya. "Saya berhutang budi kepada Pangeran Muhammad untuk usahanya ini. Saya berharap dia menghapus nama saya juga dari daftar hitam AS juga, yang berbeda dari daftar ini," kata Batterjee.
Usaha penghapusan nama ini gagal begitu lama dan tiga kali berturut- turut tak dikabulkan. Menurut Batterjee, bukan karena ia tidak memiliki bukti dokumen yang kuat untuk membuktikan dia tidak bersalah tapi karena komite tidak mengambil langkah-langkah serius untuk membebaskan dirinya dari tuduhan bterkait terorisme.
Baru setelah hakim asal Kanada Kimberly Prost mengetuai komite yang dibentuk pada tahun 2010 itu untuk melihat kembali nama-nama dalam daftar. Di saat itu Batterjee bisa membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Kimberly meninjau semua bukti dokumen yang telah dikirim Batterjee dan memutuskan menghapus namanya dari daftar.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi baru-baru ini diberitahu bahwa namanya telah dihapus dari daftar dan ia sekarang bisa berusaha lagi secara normal.
Ketika ditanya mengapa Amerika Serikat menargetkan dermawan pengusaha itu? Batterjee mengatakan, Washington memang berusaha keras membalas dendam dengan segala cara menyusul peristiwa keji 11 September 2001. Begitu banyak informasi tentang pengusaha Saudi dikumpulkan oleh Amerika Serikat dan nama-nama itu ditempatkan sebagai pemegang dana terorisme. "Hal ini tidak adil. "
Semua tuduhan dilontarkan terhadap dirinya terkait dengan peristiwa- peristiwa yang terjadi sebelum 9/11. Dia didakwa sebagai pendiri Al-Bir Foundation (BIF) yang berbasis di Chicago untuk tujuan pembiayaan Al- Qaeda. "Jika kita melihat ke belakang, Al-Qaeda muncul pada tahun 1991, sementara kegiatan amal saya mulai pada tahun 1985."
Tentang hubungan dengan Enaam Arnaout, direktur BIF yang dihukum penjara AS selama 10 tahun tahun, ia mengaku hanya kenal biasa. Batterjee bertemu Arnaout di Afghanistan pada tahun 1985 secara kebetulan. Ia menuju Afghanistan untuk mendistribusikan tepung dan bantuan kepada orang-orang Afghanistan yang miskin karena invasi Rusia. Arnaout membantu Batterjee membagikan uang kepada anak yatim dan menunjukkan kepadanya sekitar karena Arnaout sangat dikenal di negara itu.
"Saya punya hubungan baik dengan Arnaout. Tapi ketika pejuang Afghanistan mulai memerangi musuh lain, saya memutuskan untuk kembali ke Arab Saudi dan keluar dari hingar bingar konflik ini." (MH/Saudi Gazette)