Pelayanan Satu Atap Efektif

Jakarta (KW-News). Pola pelayanan satu atap yang diberlakukan di Embarkasi Batam terbukti efektif dan efesien. Efektifitas pola ini dapat ...


Jakarta (KW-News). Pola pelayanan satu atap yang diberlakukan di Embarkasi Batam terbukti efektif dan efesien. Efektifitas pola ini dapat dinilai dari tidak terjadinya penumpukan jamaah saat pelayanan dimulai. Setibanya JCH di Asrama Haji Batam dari berbagai daerah di empat provinsi, yaitu Provinsi Riau, Jambi, Kalimantan Barat dan Kepulauan Riau para jamaah langsung ditempatkan di ruang penerimaan di Gedung Arafah 1. Di ruang ini para jamaah disuguhkan hidangan makanan atau snack serta minuman hangat.
Selesai menikmati konsumsi, mulailah JCH dilayani dengan lima desk yang ditangani oleh tenaga-tenaga muda profesional. Desk pertama, adalah pelayanan pengambilan nomor kamar asrama yang akan digunakan untuk menginap di Asrama Haji Batam. Guna kelancaran proses ini, PPIH Embarkasi Batam memberlakukan pemisahan antara JCH pria dan wanita. Bukan hanya itu, mulai dari proses awal ini JCH dengan kondisi tertentu seperti berkursi roda dan lanjut usia dilayani terlebih dahulu agar bisa melanjutkan ke proses selanjutnya. Selain mendapatkan nomor kamar, di desk pertama akan dilakukan crosscheck antara Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA) dengan manifest yang dikeluarkan. Tentu bekerjanya dengan menggunakan sistem komuputerisasi sehingga lebih cepat dan mudah.
Meja Kedua adalah layanan kesehatan jamaah. Di Desk ini JCH akan diperiksa kondisi kesehatannya. Bisa dibilang di desk inilah vonis terhadap jamaah dapat diberangkat atau tidak berdasarkan kondisi kesehatannya secara up to date. Jika sehat, maka jamaah akan diberikan akses untuk melanjutkan ke proses selanjutnya. Namun, jika dinyatakan tidak sehat maka kemungkinannya adalah dirujuk ke klinik atau ke rumah sakit. Di meja ini pula bagi Wanita Usia Subur (WUS) harus memeriksakan sampel urinnya pada tempat yang telah disediakan. Tidak hanya itu, di desk ini petugas kesehatan membantu jamaah dengan memberikan informasi-informasi medis secara singkat, dan melakukan pendataan obat-obatan yang akan dibawa oleh jamaah ke Arab Saudi.
Selanjutnya di Meja Ketiga, JCH akan mendapatkan layanan pemasangan gelang. Gelang yang memuat logo Burung Garuda itu berisi berbagai informasi singkat tentang data jamaah yang memakainya, seperti nama, no. Paspor, No. Kloter, No. Manifest dan No. Porsi. JCH tidak dibenarkan memasang sendiri gelangnya, namun harus dipasangkan oleh petugas. Selain itu, bagi jamaah yang beresiko tingga pada gelangnya ditandai noktah hitam dengan perekat tertentu. Tanda ini akan membantu mempermudah pelayanan kesehatan selama jamaah berada di Arab Saudi.
Layanan selanjutnya adalah Meja Keempat yaitu pembagian Paspor dan Dapih atau dokumen pendamping. Sambil menyerahkan Paspor dan Dapih serta stiker Nomor Manifest, di meja ini petugas menegaskan kembali kepada jamaah tentang pentingnya menjaga dan memelihara dokumen-dokumen tersebut, agar terhindar dari kehilangan.
Di Meja Kelima jamaah akan mendapatkan living cost sebesar 1.500 riyal yang dibagikan oleh petugas bank yang sudah ditunjuk. Bagi jamaah yang ditunjuk sebagai Ketua Rombongan dan Ketua Regu, honor mereka juga diberikan pada meja ini. Di pintu keluar gedung Arafah jamaah memperoleh bingkisan makanan oleh-oleh khas Kepulauan Riau berupa Abon Ikan. Bingkisan ini merupakan pemberian dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan dibagikan bagi seluruh jamaah haji Embarkasi Batam.
Sistem pelayanan One Stop Service ini memberikan kesempatan kepada jamaah untuk beristirahat dengan cukup sebelum diberangkatkan keesokan harinya menuju ke Arab Saudi. (PPIH Batam)

Baca Juga:

Serba Serbi 6031878700237797246

Posting Komentar

emo-but-icon

Video Berita Haji

Populer

Terbaru

Iklan

item